Panduan Dari Sepenggal Cerita
Halo sahabat-sahabat ensikopedia-harian seluruhnya, kali ini ada sebuah kisah yg teramat berguna(lantaran seluruh yg berharga kebaikan mesti senantiasa kita sebarkan bukan???). Yups, senantiasa ada nilai manfaat yg positif kepada tiap-tiap kejadian di dunia ini. Oke serta-merta aja, kisah apa ya??? Kemungkinan rekan-rekan telah tahu & tidak sedikit pun yg tak tahu. Kisah ini masihlah tentang orang tercedik di timur tengah, kalau kamu menebak BJ Habibi, itu nyaris benar, kalau kamu menebak Jengis Khan nyaris mendakati benar & kalau kamu menjawab Abu Nawas, sehingga kamu 100 prosen benar sekali.
Tutorial kali ini ialah
Yuk serentak saja ini kisahnya lanjutan dari kisah ini serta sih sebenarnya. Kepada era dulu orang berpikir dgn trik yg amat sangat sederhana. & dikarenakan kesederhanaan berpikir ini seseorang pencuri yg sudah sukses menggondol seratus keping lebih duit emas milik satu orang saudagar tajir tak sudi menyerah. Hakim sudah mengupayakan keras dgn bermacam kiat tapi tak sukses menemukan pencurinya. Sebab merasa putus asa pemilik harta itu mengumumkan pada siapa saja yg sudah melakukan pencurian harta miliknya merelakan separo dari jumlah duit emas itu jadi milik sang pencuri jika sang pencuri bersedia mengembalikan. Namun pencuri itu malah tak berani menampakkan bayangannya. Sekarang Ini kasus itu makin ruwet tidak dengan penyelesaian yg terang. Tujuan baik saudagar tajir itu tak mendapat-tanggapan yg sepantasnya dari sang pencuri. Sehingga tak sanggup disalahkan kalau saudagar itu mengadakan sayembara yg berisi barang siapa sukses menemukan pencuri duit emasnya, dia mempunyai wewenang sepenuhnya mempunyai harta yg dicuri. Tak sedikit orang yg cobalah namun semuanya kandas. Maka pencuri itu bertambah merasa aman tentram lantaran dirinya percaya jati ia tidak dapat terjangkau. Yg lebih menjengkelkan merupakan dia pula berpura-pura mengikuti sayembara. Tak berlebihan jika dikatakan bahwa menghadapi orang seperti ini bagaikan menghadapi jin. Mereka tahu kita, sedangkan kita tak. Seseorang warga berbicara pada hakim setempat. "Mengapa tuan hakim tak minta pertolongan Abu Nawas saja?" "Bukankah Abu Nawas sedang tiada di ruang?" kata hakim itu balik tanya. "Kemana ia?" bertanya orang itu. "Ke Damakus." jawab hakim "Untuk kepentingan apa?" orang itu mau tahu. "Memenuhi undangan pangeran negara itu." kata hakim. "Kapan dia datang?" bertanya orang itu lagi. "Mungkin dua hri lagi." jawab hakim. Saat Ini angan-angan tertumpu sepenuhnya di atas pundak Abu Nawas. Pencuri yg sejauh ini merasa aman kini jadi resah & tertekan.
Beliau merencanakan meninggalkan kampung halaman dgn mengambil juga duit emas yg sukses dicuri. Namun dirinya membatalkan niat sebab dgn menyingkir ke luar daerah berarti sama halnya dgn terhubung topeng dia sendiri. la dulu bertekad konsisten tinggal apapun yg dapat berlangsung. Abu Nawas sudah kembali ke Baghdad dikarenakan tugasnya sudah selesai. Abu Nawas menerima penawaran mengikuti sayembara menemukan pencuri duit emas. Hati pencuri duit emas itu tambah berdebar tidak karuan mendengar Abu Nawas menyiapkan siasat. Keesokan harinya seluruh masyarakat dusun diharuskan berkumpul di depan gedung pengadilan. Abu Nawas hadir bersama mengambil tongkat dalam jumlah gede. Tongkat-tongkat itu memiliki ukuran yg sama panjang. Tidak Dengan berkata-kata Abu Nawas membagi-bagikan tongkat-tongkat yg dibawanya dari runnah. Sesudah masing-masing mendapat satu tongkat, Abu Nawas berpidato, "Tongkattongkat itu sudah saya mantrai. Besok pagi kalian mesti menyerahkan kembali tongkat yg sudah saya bagikan. Jangan Sampai khawatir, tongkat yg dipegang oleh pencuri selagi ini menyembunyikan diri bakal bertambah panjang satu jari telunjuk. Saat Ini pulanglah kalian." Beberapa Orang yg merasa tak melakukan pencurian pasti tak memiliki pikiran apaapa. Namun sebaliknya, si pencuri duit emas itu merasa ketakutan. la tak mampu memejamkan mata meskipun tengah malam makin larut. la konsisten berpikir keras. Selanjutnya dirinya memutuskan memotong tongkatnya sepanjang satu jari telunjuk bersama demikian tongkatnya dapat masih nampak seperti ukuran semula. Pagi hri orang mulai sejak berkumpul di depan gedung pengadilan. Pencuri itu merasa santai dikarenakan dirinya percaya tongkatnya tak bakal mampu didapati dikarenakan dia sudah memotongnya sepanjang satu jari telunjuk. Bukankah tongkat si pencuri bakal bertambah panjang satu jari telunjuk? la memuji kecerdikan diri sendiri lantaran dirinya nyata-nyatanya dapat sanggup mengelabui Abu Nawas. Antrian panjang mulai sejak terbentuk. Abu Nawas periksa tongkat-tongkat yg dibagikan tempo hari. Kepada giliran si pencuri tiba Abu Nawas serentak mengetahui dikarenakan tongkat yg dibawanya bertambah pendek satu jari telunjuk. Abu Nawas tahu pencuri itu tentu lakukan pemotongan terhadap tongkatnya dikarenakan beliau takut tongkatnya bertambah panjang. Pencuri itu diadili & dihukum cocok bersama kesalahannya. Seratus keeping lebih duit emas sekarang ini berpindah ke tangan Abu Nawas. Namun Abu Nawas konsisten bijaksana, sebahagian dari hadiah itu diserahkan kembali terhadap keluarga si pencuri, sebahagian lagi buat beberapa orang miskin & sisanya buat keluarga Abu Nawas sendiri.
Itulah anjuran dari sepenggal narasi, mudah-mudahan berguna buat memotivasi kita
